» » » Deportasi PMI Bermasalah Melalui PLBN Entikong

Deportasi PMI Bermasalah Melalui PLBN Entikong

Penulis By on Kamis, 31 Mei 2018 | No comments



Polda Kalbar - Polres Sanggau - Sebanyak 39 orang Pekerja Migran Indonesia yang bermasalah dipulangkan ke Indonesia dari  Depot Imigresen Malaysia Semuja, Malaysia melalui PLBN Entikong pada hari Kamis (31/5). 

PMI yang dideportasi tersebut terdiri dari 33 orang laki - laki dan 6 perempuan. PMI bermasalah tersebut diantar ke PLBN Entikong dengan menggunakan 1 unit truk Imigresen dan satu unit van Imigresen dikawal langsung oleh pihak KJRI. 

Setibanya di PLBN Entikong, PMI tersebut kemudian diperiksa kesehatannya oleh pihak Karantina Kesehatan dengan tujuan untuk mengantisipasi apabila ada PMI yang mengidap penyakit menular. Pendataan selanjutnya dilaksanakan di Kantor ULKI Entikong.

Pihak P4TKI melaksanakan pemeriksaan data dan dokumen para PMI dan wawancara singkat untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh PMI tersebut sehingga ditangkap dan dipulangkan pada hari ini. Selama kegiatan berlangsung dilaksanakan pengamanan oleh anggota Subsektor Polsek Entikong yang memang ditugaskan di PLBN.


Kasubsektor Polsek Entikong, Ipda Nursalim menjelaskan bahwa tingginya angka pemulangan PMI dikarenakan pemerintah Malaysia berusaha keras menekan angka pekerja asing tanpa izin (PATI) diwilayahnya.

"Pelanggaran yang biasa dilakukan oleh PMI tersebut pada umumnya berupa pelanggaran keimigrasian atau overstayer, pendatang ilegal, serta tidak memiliki izin kerja", tambah Ipda Nursalim.

Lanjutnya, Ipda Nursalim mengatakan,  bahwa Polsek Entikong telah melakukan pengecekan dan pemeriksaan lebih ketat terhadap para PMI yang akan masuk ke Malaysia melalui PLBN terpadu Entikong.

"Kami juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat hingga lapisan bawah tentang prosedur menjadi Pekerja Migran Indonesia yang resmi", ucapnya.

Setelah pendataan selesai, PMI tersebut kemudian diantar ke Kantor Depsos Pontianak dengan menggunakan 1 unit bus dan 2 unit mobil Innova.

Penulis : Abrianta Ginting

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya