Polda Kalbar - Polres Sanggau - Performa sosok seorang polisi pada
zaman now (sekarang) menjauhi dari kesan menyeramkan. Figur ini sangat
diinginkan masyarakat, yang selalu melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas tanpa
pamrih. Bagaimanapun, masyarakat jelas selalu merasa agar terjaga dan aman.
Penampilan polisi yang humanis terhadap masyarakat ini yang selalu ditekankan
Kapolsek Tayan Hilir Iptu Muhammad Rezky Rizal pada jajarannya. Namun,
sebaliknya pria asal Kalsel ini, tanpa ampun bagi pelaku tindak kejahatan yang
merugikan dan meresahkan warga masyarakat di kecamatan yang berjulukan Bumi
Hujan Emas tersebut.
"Kita selalu berusaha menepis stigma dan paradigma polisi itu menyeramkan, dengan pelayanan yang prima dan penampilan humanis. Fungsi kita sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, maka ini yang kami kedepankan. Nah, untuk pelaku kejahatan, jelas supremasi hukum harus kita tegakkan dan tidak ada teloransi untuk itu," ungkap pria dengan dua balok dipundak ini.
Pria ramah jebolan Akpol 2012 dikenal dekat dengan semua kalangan ini menambahkan, ia masih menyempatkan diri bercengkrama dengan siswa taman kanak-kanak (TK) Kemala Bhayakara di Pulau Tayan. Dan langsung membaur dengan anak-anak, sembari mengajari membaca dan mendongeng.
"Saya kalau pas ada waktu senggang main-main ke TK, lihat anak-anak belajar. Dan saya nimbrung ke mereka ramai-ramai belajar membaca dan mendongeng. Mulai dari anak-anaklah, kita tanamkan polisi masa kini bukan menakutkan. Dan polisi itu sahabat anak-anak, itu yang selalu saya katakan ke mereka," ujar dia.
Terlepas dari itu, kata Rizal, komitmen dalam melaksanakan hal-hal yang mendasar dari falsafah hidup sebagai anggota Polri harus selalu tertanam.
Hal itu sudah tertuang dalam Tri Brata dan Catur Prasetya, Polri sebagai sosok pelayan, pelindung, pengayom, penegak hukum.
"Seorang
polisi tidak hanya bertugas menegakkan hukum saja. Tapi juga secara preventif
membangun keamanan dan ketertiban. Nah, diantaranya dengan cara mendekatkan
diri kepada masyarakat dan mendengarkan keluhan-keluhan dari masyarakat,"
papar mantan Kasat Reskrim Polres Sekadau ini.
Sesuai
dengan semboyan Polres Sanggau yaitu 4S (Speed, Smart, Solid, Strong) lanjut
Rizal, ia selalu mengingatkan kepada anggotanya, untuk tidak harus melaksanakan
tugas di dalam saja.
Namun
hendaknya melaksanakan tugas diluar seperti contoh sambang, guna mendekatkan
diri dan instansi kepada masyarakat. "Nah, kalau sering melaksanakan
sambang ini, jelas akan lebih mengetahui apa saja yang menjadi keluhan serta
pendapat masyarakat yang belum tersampaikan. Jika ada persoalan yang dialami
warga cepat bisa dilaksanakan antisipasi atau teratasi," ujar dia.
Berkenaan
dengan menjelang pilkada serentak tahun 2018 ini, Rizal mengimbau masyarakat di
Kecamatan Tayan Hilir tidak mudah terpancing dengan informasi yang tak jelas
asal-usulnya. Walaupun beda pasangan yang didukung masyarakat tetap harus
mewujudkan situasi aman dan nyaman serta kondusif.
"Ini
yang selalu kita imbau ke masyarakat. Dukungan boleh beda, namun keamanan
sangat penting dan jaga teloransi sesama, jangan mudah terpancing isyu-isyu
yang menyesatkan," pintanya.
Diketahui,
pria ini mulai meniti karier sebagai polisi menjadi perwira pertama di Polres
Kapuas Hulu, Kapolsek Bunut, kemudian di Bareskrim Mabes Polri anggota satgas
perdagangan orang mengungkapkan kasus perdagangan ginjal di Bandung dan
prostitusi artis di Jakarta. Kemudian pernah juga menjabat Kasat Reskrim Polres
Sekadau dan sekarang Kapolsek Tayan Hilir.
Penulis : Meigi
Alrianda
Publish : Humas Polres Sanggau