Polda Kalbar - Polres Sanggau - Pada
Selasa (15/05) sekira pukul 08.40 Wib telah dilaksanakan Operasi Pasar gabungan
dalam rangka menjelang Bulan Suci Ramadhan di wilayah Kecamatan Entikong
sebagai tujuan untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga bahan sembako, adanya
makanan dan minuman yang sudah tidak layak konsumsi atau kadaluarsa, adanya
kelangkaan bahan sembako / lainnya yang bisa bergejolak di Masyarakat sehingga
dapat mengganggu Kamtibmas menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul
Fitri.
Dasar pelaksanaan Surat Perintah Kapolsek Entikong No :
88/V/ 2018 untuk melaksanakan operasi pasar tanggal 15 Mei 2018 di wilayah Kecamatan
Entikong, melibatkan 8 personil Polsek Entikong, Danramil Entikong Mayor Arh. M
Agus Setiawan, 1 personil Satgas Pamtas Yonif 642 / Kps, Plt Kasi Trantip Camat
Entikong Suherman beserta 2 personil, 2 personil BP3K Entikong dan 3 personil
dari Karantina Ikan.
Kapolsek Entikong Kompol Amin Siddiq, SH diwakili Wakapolsek
Entikong Iptu Eeng Suwenda menyampaikan hasil yang kita dapat masih adanya
pemilik toko yang menjual barang-barang yang sudah kaladularsa dan adanya
barang yang sudah tidak layak dijual lagi.
“Selanjutnya pada barang bahan sembako, minuman dan makanan
yang sudah kadaluarsa atau tidak layak pakai kita amankan di Mapolsek
Entikong,” ucapnya.
Dari hasil pantauan dan pemeriksaan di beberapa toko yang
berada di Pasar Entikong sudah terdapat barang kebutuhan sembako yang mulai
mengalami kenaikan.
“Perlu dilakukan monitoring pemeriksaan rutin dan secara
dadakan mengingat banyak ditemukannya barang-barang yang sudah kadaluarsa /
tidak layak konsumsi, untuk mengantisipasi perlu juga peran Bhabinkamtimas untuk
mengingatkan para pimilik toko agar tidak lg menjual barang-barang yang sudah
kadaluarsa / tidak layak konsumsi,” tambahnya.
Masih ditemukannya pedagang yang menjual ikan patin dan ikan
bawal dari Malaysia padahal kedua ikan tersebut sudah tidak diperbolehkan masuk
Indonesia.
“Ada beberapa faktor salah satunya mengganggu stabilitas
pasar karena harga yang jauh lebih murah dr Malaysia di bandingkan di Indonesia
selain itu setelah ditelusuri oleh Karantina cara beternak ikan patin dan bawal
Malaysia tidak higenis bahkan ada yang beternak di bawah kandang babi,” pungkas
Eeng Suwenda.
Penulis : Denny
Ardiyanto
Publish : Humas Polres
Sanggau