Polda Kalbar - Wakapolda Kalimantan Barat membuka langsung pembukaan pelatihan Ba
Penanggulangan Konflik Sosial, Lat Ba Idik Karhutla, Lat Ba Pam Tps, Lat Ba
Gakum TP Pemilu, Lat Ba Pembentukan Bin Jaringan Intel TA 2018, yang
dilaksankan di SPN Pontianak pada pukul 08.00 WIB, Senin (12/11).
Adapun
pelatihan ini direncanakan berlangsung selama sepuluh hari, dimana dengan
pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal kemampuan dan keterampilan
kepada Bintara Polri sehingga dapat melakukan perubahan-perubahan kearah yang
lebih baik serta mempunyai pemahaman yang sama dalam melaksanakan tugas
pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara yang profesional, modern dan
terpercaya.
Pelatihan
yang akan dilaksanakan di SPN Pontianak saat ini berkaitan dengan situasi
kamtibmas menjelang pemilu. Pelatihan tersebut diantaranya adalah Pertama,
Pelatihan Bintara Penanggulangan Konflik Sosial, yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme peserta pelatihan ketika harus
menangani situasi chaos yang dapat terjadi kapan saja di wilkum masing-masing.
Kedua,
Pelatihan Bintara Idik Karhutla, bencana kabut asap yang terjadi setiap musim
kemarau di wilayah hukum Polda Kalbar memerlukan penanganan-penanganan secara khusus,
tidak terbatas pada jalur penal saja -seperti yang selama ini kita lakukan-
namun juga jalur non penal atau non litigasi, yang sedang menjadi alternatif
utama penyelesaian berbagai perkara. Sehingga tujuan atau cita hukum yang
berkeadilan dapat dicapai.
Ketiga,
Pelatihan Bintara Gakum TP Pemilu. Yang mana sekarang kita sedang menghadapi
tahap kampanye dari rangkaian pelaksanaan pemilu 2019, pedomani lex specialis
pemilu yakni UU no. 7 tahun 2017 tentang pemilu. Selain itu ada 66 ketentuan
pidana di dalamnya dan harus dipahami benar tindak pidana mana saja yang bisa
menjerat para pelaku tindak pidana.
Keempat,
Pelatihan Bintara PAM TPS. Selain pengamanan tahapan pemilu secara umum,
pemungutan suara adalah salah satu momen genting dari jalannya pemilu, oleh
karena itu pelatihan ini diadakan untuk menambah wawasan para peserta sebelum
menjalankan tugasnya sebagai anggota PAM Tps sehingga dapat meminimalisir
terjadinya pelanggaran maupun tindak pidana di lokasi pemungutan suara.
Terakhir
Kelima, Pelatihan Bintara Pembentukan Pembinaan Jaringan Intel. Pelatihan ini
diadakan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi peserta pelatihan dalam
pelaksanaan tugas intelejen sehari-hari. Terlebih menghadapi situasi pemilu
saat ini, conditioning atau cipta kondisi melalui pembinaan jaringan merupakan
salah satu upaya untuk menciptakan situasi kamtibmas yang lebih kondusif
sehingga harapan pemilu yang aman, damai dan sejuk dapat terwujud.
Dalam
arahannya, Wakapolda Kalimantan Barat juga menyampaikan bahwa Tahun 2019
merupakan tahun pesta demokrasi dimana bangsa indonesia akan menggelar hajat
besar untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Legislatif baik DPR
RI, DPD RI, DPRD tk. I dan DPRD tk. II. Untuk itu peran dan tanggung jawab kita
sebagai anggota Polri dalam menyukseskan proses pemilihan umum nanti, amat
sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pemilu yang damai, kredibel dan berkualitas.
“Perlu
disadari bahwa tantangan tugas Polri kedepan akan semakin berat dan kompleks,
seiring dengan dinamika perkembangan lingkungan serta kemajuan yang sangat
pesat dari ilmu pengetahuan, teknologi informasi komunikasi maupun
transportasi,” ujar Wakapolda Kalbar.
“Tantangan
tugas yang demikian berat tersebut harus mampu dijawab oleh Polri dengan
langkah penanganan yang tepat guna dan tepat sasaran, salah satunya adalah
dengan menyiapkan dan menyelenggarakan pelatihan seperti yang akan kita
laksanakan saat ini,” jelas Wakapolda.
Untuk
mencapai hal tersebut, Wakapolda Kalbar menghimbau kepada seluruh komponen
pelatihan, mulai dari peserta pelatihan, tenaga pendidik maupun komponen
lainnya agar dapat bekerjasama dan membangun sinergitas secara menyeluruh, utuh
serta berkesinambungan dalam rangka proses belajar mengajar agar dapat berjalan
dengan efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
“Perlu
saya ingatkan, bahwa proses pelatihan yang sangat relatif singkat ini harus
dirancang secara baik dan benar sehingga program pelatihan yang diselenggarakan
dapat menjadi panduan yang optimal dalam mentransfer ilmu pengetahuan maupun keterampilan
kepolisian,” ujar Wakapolda.
“Disamping
itu, peserta pelatihan juga dituntut untuk dapat memanfaatkan waktu yang
berharga ini dengan sebaik-baiknya dalam menimba ilmu pengetahuan dan
keterampilan serta memperluas dan menambah wawasan tentang kepolisian. Semuanya
itu kita lakukan dalam upaya membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri,
melalui program promoter yang saat ini kita laksanakan,” tambahnya.
Penulis
: Cucu Safiyudin
Publish
: Humas Polres Sanggau