Polda Kalbar, Pontianak - Kepala Kepolisian Daerah
Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono bersama Gubernur
Kalbar Sutarmidji, Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur
Rahmad, Wakapolda Kalbar Drs Imam Sugianto dan segenap Forkopimda Provinsi dan
Kota serta ribuan warga Kalbar Sholat Istiqhosah, di halaman Kantor Gubernur
Kalbar, Kota Pontianak, Rabu (18/9/2019).
Semua wilayah di Kalbar serentak
melaksanakan Sholat Istiqhosah ini memohon kepada Allah SWT agar hujan segera
turun untuk memadamkan api yang membakar lahan di Provinsi Kalbar dan wilayah
lainnya dapat segera padam.
Pemadaman Karhutla Sudah Maksimal oleh
tim gabungan satgas Karhutla Kalbar, segenap upaya sudah diupayakan untuk
menghentikan karhutla. Pemadaman dari darat dan udara dilakukan dan kini
saatnya kita memohon minta pada Tuhan turunkan hujan untuk pemadaman semuanya,”
Kata Kapolda Kalbar Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono disampaikan pada
media seusai sholat Istighosah.
Selain itu, menanggapi pertanyaan dari
media massa. Ia menyampaikan ada 66 kasus karhutla yang ditangani Polda Kalbar
diantaranya 15 Kasus Korporasi yang lahannya dilakukan penyegelan dan sisanya
51 kasus perorangan.
“Dari aspek pidana, ada 3 instrumen
hukum yang akan dipersangkakam mulai dari Lingkungan Hidup, Perkebunan dan
Kehutanan, harapannya pelaku dapat diberikan sanksi yang yang bisa membuat efek
jera,” Tegas Kapolda Kalbar Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Begitu juga dari Pemerintah daerah
akan memberikan sanksi tegas berdasarkan Peraturan Gubernur.
“Mulai sanksi pembekuan ijin selama 5 tahun bagi perusahaan yang sengaja
membakar lahan, dan 3 tahun bagi perusahaan yang lalai, sampai dengan
pencabutan ijin apabila perusahaan mengulanginya kembali,” ujar Kapolda Kalbar
Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Semoga selepas Sholat Istiqhosah ini
hujan segera turun, anak-anak sekolah masih diliburkan karena dampak racun
Karbon Monoksida dari asap ini sangat berbahaya.
“Tercatat saat ini 8.640 orang lebih
terkena ISPA terutama bagi anak-anak, balita, ibu-ibu sedang hamil, lansia,
pengidap penyakit Asma dan jantung. Itu baru dari aspek kesehatan, belum lagi
aspek ekonomi dan seterusnya semuanya merugi,” papar Kapolda Kalbar Inspektur
Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Tiga ribu lebih personel TNI, Polri,
BPBD, Manggala Aqni dan pemadam swasta masih patroli melakukan pemadaman api.
“Api dipermukaan sudah bisa diatasi
semua, bisa dipadamkan. Saat ini masih proses pemadaman bara api di dalam tanah
gambut yang masih mengepul mengeluarkan asap di wilayah kuburaya, kayong utara,
ketapang dan sintang,” pungkasnya.
----
[ informasi di atas ditulis, diramu,
dikemas oleh Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat / Kepala Urusan Produk
Kreatif Multi Media Humas Polda Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Polisi Cucu
Safiyudin ]