Jakarta - Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk
memastikan faktor keamanan dan kesehatan masyarakat yang melakukan mudik
Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun 2022.
Instruksi tersebut disampaikan
Sigit dalam rapat koordinasi lintas sektoral persiapan menghadapi Idul Fitri
1443 Hijriah di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/4).
“Ini tentu harus disiapkan
bagaimana mudik bisa berjalan secara lancar, aman, namun disisi lain bagaimana
Pandemi Covid-19 yang saat ini belum selesai bisa dikendalikan,” kata Sigit
dalam rapat koordinasi lintas sektoral tersebut.
Kepastian untuk memberikan rasa
aman dan nyaman bagi masyarakat dalam melaksanakan mudik ini, kata Sigit juga
menindaklanjuti dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah
menetapkan libur nasional dan cuti bersama bagi masyarakat untuk melakukan
mudik pada tahun ini.
Sigit menekankan, berdasarkan
survei dari Kemenhub, warga yang akan mudik pada tahun ini mencapai 85 juta
orang. Sebab itu, segala sesuatu harus dipersiapkan dan diantisipasi dengan
baik dan matang.
Demi semakin meyakinkan masyarakat
memiliki kekebalan atau imunitas terhadap Covid-19 saat mudik Lebaran, Sigit
meminta kepada seluruh jajarannya di wilayah mengoptimalkan pelaksanaan
akselerasi percepatan vaksinasi booster.
“Pak Presiden memerintahkan
untuk memberikan bekal imunitas terhadap masyarakat yang mudik dengan berbagai
macam strategi vaksinasi khususnya di wilayah Jabodetabek. Harapan kita untuk
vaksinasi booster ini sampai tanggal 25 April bisa sampai 50 persen. Kita masih
punya waktu 12 hari. Sehingga saya harapkan bagaimana kemudian rekan-rekan
melakukan strategi-strategi yang saat ini menjadi favorit masyarakat,” ujar
Sigit.
Sigit
juga mengingatkan soal percepatan melakukan vaksinasi terhadap kelompok lanjut
usia (lansia). Mengingat, masyarakat yang
mudik ke lokasi tujuan akan mengunjungi keluarga dan orangtuanya di kampung
halamannya. Sebab itu, Sigit menaruh perhatian lebih kepada akselerasi
vaksinasi terhadap lansia.
“Alhamdulilah vaksinasi lansia
dengan target 60 persen, tiga wilayah sudah melampaui yaitu Yogyakarta, Jawa
Barat dan Jawa Tengah. Untuk Jawa Timur dan Lampung kita harapkan bisa mengejar
ketertinggalan dalam waktu 12 hari,” ucap eks Kabareskrim Polri itu.
Lebih dalam, Sigit
mengungkapkan bahwa, dalam memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat saat
mudik, kepolisian akan mendirikan tiga pos, yakni pengamanan, pelayanan dan
terpadu. Selain memastikan keamanan, pos tersebut juga bertugas melakukan
skrining kepada para pemudik yang belum mendapatkan kelengkapan vaksin.
“Sehingga masyarakat yang mudik
belum ikuti vaksinasi kemudian bisa vaksin di pos ini. Dimana kita harapkan
kita bisa melaksanakan semaksimal mungkin. Disamping bisa mengurai kemacetan
tapi juga melaksanakan percepatan vaksinasi,” tutur mantan Kapolda Banten
tersebut.
Sigit menyatakan, penguatan
pemanfaatan tiga pos tersebut diharapkan terlaksana di objek wisata, jalan tol,
Rest Area, jalur arteri, pelabuhan, stasiun, terminal dan bandar udara. Dimana,
lokasi-lokasi tersebut yang akan dipadati oleh masyarakat ketika arus mudik dan
arus balik Lebaran.
Tak hanya itu, Sigit juga
meminta kepada jajarannya untuk mengantisipasi 23 titik pintu tol yang
berpotensi terjadinya kemacetan ketika arus mudik dan arus balik Lebaran.
“Ada 23 Gate Tol rawan
kepadatan. Banten ada dua, Polda Metro Jaya ada dua, Jawa Barat ada tujuh, Jawa
Tengah ada enam dan Jawa Timur ada enam. Kemudian ada enam titik Bottleneck
akan kita hadapi. Pada saat kendaraan meningkat jadi masalah dari empat lajur
menjadi dua lajur,” jelas Sigit.
Sementara itu, Sigit memaparkan
bahwa, jajaran Kepolisian telah menyiapkan beberapa strategi kebijakan rekayasa
lalu lintas untuk mengantisipasi dan mengurai terjadinya kemacetan lalu lintas.
Diantaranya, contraflow, one way dan diskresi lainnya sesuai dengan
perkembangan situasi serta kondisi dilapangan.
“Beberapa prediksi puncak
kemacetan kita lihat dimulai dari cuti, kecenderungan kepadatan mulai dari H-4
dan puncaknya H-3 dan H-2. Pada H-1 tetap ada tapi tidak sepadat tanggal 29 dan
30 April. Pada saat arus balik mulai H+3 dan puncaknya H+4 dan H+5. Tanggal ini
kita semua harus bekerja keras,” ungkap Sigit.
Aparat kepolisian juga telah
menetapkan jadwal penerapan one way saat arus mudik dan arus balik di Tol
Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung. Untuk arus mudik dilaksanakan sejak Kamis
28 April hingga Minggu 1 Mei. Sedangkan, arus balik, tanggal 6 hingga 8 Mei.
“Ini tolong disosialisasikan
untuk mengurai potensi kemacetan yang terjadi,” kata Sigit.
Tak hanya jalur darat, Sigit
juga meminta jajarannya melakukan antisipasi dan strategi di titik-titik
penyeberangan seperti Pelabuhan, Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
Disamping itu, Sigit
menjelaskan, segala upaya dan antisipasi harus dilakukan dengan bersinergi
bersama seluruh lintas stakeholder terkait lainnya. Sehingga, masyarakat dapat
lebih aman dan nyaman saat menjalani mudik.
“Bagaimana sinergitas mengisi
ruang-ruang sesuai tugas pokok masing-masing. Sehingga memberikan kenyamanan
dan keamanan masyarakat yang akan mudik. Namun mereka tetap sehat dan masalah
bisa teratasi,” ujar Sigit.
Sebagai
penutup, tak lupa, Sigit kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap
melakukan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketika melakukan
perjalanan arus mudik maupun arus balik Lebaran tahun ini.