Polres Sanggau - Program 1 PPB (Pekarangan Pangan Bergizi) Kecamatan Bonti terus
digalakkan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat, terutama di Desa Sami
yang baru saja terdampak banjir. Sebagai bagian dari upaya pemulihan,
koordinasi intensif dilakukan guna memastikan program ini tetap berjalan dan
memberikan manfaat bagi warga.
Pada Kamis (13/2), Bhabinkamtibmas Desa Sami, Briptu Adrianus, menggelar
koordinasi dengan Kepala Desa Sami di Kantor Desa Sami. Dalam pertemuan ini,
dibahas langkah-langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan Program 1 PPB
sebagai salah satu program unggulan di Desa Sami.
Selain itu, Briptu Adrianus juga melakukan pengecekan terhadap kondisi
bibit yang sempat tergenang air saat banjir.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa beberapa bibit mengalami kerusakan
akibat genangan air. Oleh karena itu, Kepala Desa Sami dan Bhabinkamtibmas
sepakat untuk mengganti bibit yang terdampak dengan yang baru.
Selain itu, jumlah polybag yang awalnya hanya 200 akan ditingkatkan
menjadi sekitar 300 polybag guna memastikan keberlanjutan program ini.
Kapolsek Bonti, Iptu Suparman, menegaskan bahwa Program 1 PPB merupakan
salah satu langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah
pasca-bencana.
“Program ini sangat penting untuk mendukung kemandirian pangan
masyarakat, terutama setelah bencana seperti banjir. Kami berharap koordinasi
antara Bhabinkamtibmas dan pemerintah desa dapat memastikan program ini
berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi warga,” ujarnya.
Selain itu, Iptu Suparman menambahkan bahwa pihak kepolisian akan terus
melakukan pendampingan agar program ini dapat berjalan sesuai harapan.
“Kami akan terus memantau perkembangan program ini dan siap memberikan
dukungan yang diperlukan. Sinergi antara aparat kepolisian, pemerintah desa,
dan masyarakat sangat diperlukan agar program ini benar-benar berdampak
positif,” katanya.
Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan Program 1 PPB di Desa Sami
dapat segera pulih dan berkembang lebih baik.
Langkah-langkah strategis
yang telah disepakati diharapkan mampu mempercepat pemulihan sektor pertanian
desa, sehingga masyarakat dapat kembali memanfaatkan pekarangan mereka untuk
memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. (Dny Ard / Hms Res Sgu)