Jakarta- Kakorlantas Polri Irjen Pol
Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menerima paparan dari Dekan Fisip UI
Prof. Semiarto Aji Purwanto terkait “Survei Evaluasi Pengamanan Arus Mudik 2025
dan Rencana Mudik 2026” di NTMC Korlantas Polri, Selasa (15/4/2025).
Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho,
S.H., M.Hum., menegaskan, pentingnya pembelajaran dari setiap pelaksanaan
Operasi Ketupat agar pada tahun-tahun mendatang pengelolaan arus mudik dapat
semakin optimal dan responsif terhadap dinamika di lapangan.
“Operasi Ketupat ini operasi yang
selalu kita laksanakan, jadi tahun depan harus lebih baik, termasuk pengalaman
namun tahun 2026 harus lebih baik,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs. Agus
Suryonugroho, S.H., M.Hum.
Dalam hal ini, Kakorlantas juga
menyoroti pentingnya kesiapan moda transportasi publik yang aman agar mobilitas
masyarakat dalam mudik dapat berlangsung dengan aman.
“Tata kelola moda transportasi penting
sekali, apakah tahun depan pemerintah sudah menyiapkan moda transportasi yang
berkeselamatan,” jelasnya.S
elain itu, kondisi infrastruktur
seperti jalan nasional, jalur alternatif hingga jalan tol sengat mempengaruhi
efektivitas pengamanan dan kenyamanan perjalanan
.“Tata kelola infrastruktur, apakah
jalan kita sudah siap atau belum, tata kelola jalan tol bagaimana, bagaimana di
nagrek, puncak, mengkreng, dijalur tersebut walaupun personel sudah di turunkan
tetap akan susah karena keadaan jalannya, namun kita sudah berikan pelayanan
dan pengelolaan,” tambah Kakorlantas Polri.
Dalam hal manajemen lalu lintas, data
real time dan pengalaman lapangan menjadi kunci. Kakorlantas menekankan,
perlunya pendekatan berbasis data dan strategi yang terukur.
“Manajemen rekayasa lalu lintas sangat
penting karena tidak bisa hanya pakai prediksi tapi pakai data update
parameter-parameter, belajar dari pengalaman one way nasional, dan ada Cara
Bertindak (CB) panik yang dilakukan,” ungkapnya.
Guna memperkuat perencanaan,
Kakorlantas mengusulkan partisipasi aktif pemerintah daerah untuk mendata
warganya yang akan mudik. Hal ini bertujuan agar data pemudik dapat lebih
akurat dan digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
“Mengusulkan untuk melibatkan
pemerintah daerah dalam melakukan pendataan yang akan melakukan perjalanan
mudik, sehingga diketahuin datanya di daerah masing-masing,” tambahnya.
Kebijakan Pemerintah dalam mendukung
kelancaran arus mudik seperti pembatasan angkutan berat dan kebijakan Work From
Anywhere berdampak langsung pada pada pengurangan kepadatan arus lalu lintas.
“Kebijakan Pemerintah sangat penting,
dimana dengan menerapkan pembatasan kendraan truk sumbu tiga, Work From
Anywhere (WFA), sehingga indikator di tahun ini lebih baik, dimana kebijakan
yang diberikan dalam rangka memprioritaskan pelayanan di operasi ketupat,”
katanya.
Terkahir ia mengajak seluruh jajaran
untuk terus meningkatkan kinerja, menjadikan keberhasilan Operasi Ketupat
sebagai momentum awal untuk langkah-langkah strategis berikutnya dalam
pelayanan publik.
“Apresiasi
dan terimakasih atas kinerja dan kerjasamanya operasi ketupat sudah selesai
masih ada tugas-tugas kedepan, inilah awal kita melangkah kencang lagi kedepan
Korlantas bisa menjadi garda terdepan,” pungkasnya.