Polres Sanggau - Guna memastikan
keberhasilan program ketahanan pangan nasional, jajaran Polsek Tayan Hilir
melakukan pengecekan langsung terhadap progres penanaman jagung Program 2 di
wilayah Dusun Danau Teluk, Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten
Sanggau, pada Selasa pagi, 29 April 2025.
Kegiatan pengecekan dimulai sekitar
pukul 08.30 WIB, dipimpin oleh Ps. Kanit Binmas Polsek Tayan Hilir Bripka Rudy
Hamsur bersama Bripka Wahyu Ari Wibowo selaku Bintara Pendamping Desa Cempedak.
Kegiatan ini merupakan bagian dari
upaya kepolisian dalam mendukung program swasembada pangan tahun 2025
sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Pengecekan dilakukan terhadap dua
jenis lahan pertanian jagung yang dikelola secara berkelompok oleh masyarakat
setempat. Lahan pertama seluas 5 hektare merupakan sistem tumpang sari milik M.
Aftanta Arga K, dan rekannya. Sementara lahan kedua seluas 0,7 hektare dikelola
secara monokultur oleh Eko Budi dan kelompoknya.
Tanaman jagung dari kedua lahan
tersebut ditanam pada 21 Januari 2025. Berdasarkan hasil pemantauan di
lapangan, tanaman menunjukkan pertumbuhan yang cukup merata dan telah memasuki
fase siap panen.
Meskipun demikian, ditemukan beberapa
buah jagung yang mengalami pertumbuhan kurang optimal dengan ukuran relatif
kecil.
Rencananya, kegiatan panen akan
dilaksanakan pada bulan Mei 2025 mendatang. Momen ini menjadi bagian penting
dalam evaluasi keberhasilan implementasi Program 2 sebagai wujud nyata
kontribusi masyarakat pedesaan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Kapolsek Tayan Hilir AKP Sihar Binardi
Siagian, S.H., M.H., menyampaikan bahwa keterlibatan kepolisian dalam kegiatan
pengecekan pertanian bukan semata bentuk pengawasan, tetapi juga bentuk
dukungan terhadap masyarakat agar tetap semangat mengelola lahan secara
produktif dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen mendampingi
masyarakat dalam segala upaya mendukung program pemerintah, khususnya dalam
sektor ketahanan pangan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kapolsek menekankan
pentingnya kerja sama lintas sektor, baik antara petani, pemerintah desa,
maupun aparat keamanan untuk memastikan semua program berjalan tepat sasaran
dan berkelanjutan.
“Ketahanan pangan adalah prioritas
bersama. Kita harus bergandengan tangan untuk mewujudkannya,” tambahnya.
Program
ini tidak hanya bertujuan memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga mendorong
kemandirian ekonomi masyarakat pedesaan. (Dny
Ard / Hms Res Sgu)